Aku adalah sosok yang aku hanya ingin bermanfaat kepada orang lain, dan tidak mengusik kehidupan orang lain. lebih baik tersakiti atau disakiti. Moto Hidupku "Berani Mencoba Hal Baru, Untuk Mendapatkan Pengalaman, Karena Guru Terbaik Adalah Pengalaman".
Aku sudah kehilangsan sosok ayah kandung pada usia 4 tahun tepatnya pada tahun 2001 Tepat pada zamannya konflik aceh ingin "referendum". Dimana aku kehilangan sosok inspiratif dalam hidupku, karena yang kita ketahui ayah adalah sosok luar biasa dalam kehidupan yang kita jalani sebagaimana sosok ayah sangat mengerti apa yang terjadi di kehidupan kita, karena ayah sudah memiliki pengalaman dalam hal apapun itu. Yang saya ketahui sosok lelaki pasti memiliki banyak pengalaman dalam hal apapun.
Cerita bagaimana sosok ayahku pergi untuk selamanya tepat pada tahun 2001, Pada saat itu ayahku sedang mencari rezeki untuk menghidupi keluargaku. Pekerjaan ayahku untuk mencari rezeki merupakan pekerjaan yang butuh kesabaran dan ketekunan keras untuk mencapai apa yang di harapkannya. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan Driver, dimana ayahku sosok driver angkutan umum pada zamannya, yang biasa kami sebut di daerah kami sebagai "sudek/sudako" untuk asal usul sebutan sudek sendiri aku tidak tahu pasti darimana dan kapan sebutan itu berasal, yang pastinya sudek berupa angkutan umum yang dimana supir dan penumpang di poisi yang berbeda, tidak besar seperti angkutan umum bernomor dan hanya memiliki kursi panjang kecil untuk para penumpang, ada berupa batasan untuk penumpang dibagian belakang berupa kaca dan dinding besi. Jika kita duduk di bagian dekat dengan kaca dan dinding besi kita dapat mengtuk bagian kaca agar dapat berhenti di tempat tujuan kita. Jika kita duduk di ujung atau tepatnya tmpt pintu masuk penumpang, maka ada tombol alarm untuk pemberhentian kita yang langsung di dengar oleh driver. itulah pekerjaan yang dilakoni ayahku untuk mebahagiakan keluarga kecilnya.
Tepat saat ayahku sedang mengendarai sudako untuk mencari rezeki pada tahun 2001, Pada saat itu ayahku mengendarai sudako untuk mengantar penumpang yang berlokasikan di kuala Langsa Tikungan kilometer 5 tepat di depan perumahan pusung. Saat itu terjadinya Insiden berdarah antara komplotan tidak dikenal dengan menggunakan senjata api. Disaat itulah ayahku tertembak oleh oknum yang tidak diketahui sampai sekarang olehku, ayahku tertembak sampai beberapa peluru melubangi tubuhnya hingga mengalami pendarahan yang cukup serius sehingga merenggut nyawanya. Hanya itu yang aku ketahui dan yang aku ingat untuk terakhirkalinya hanya MENCIUM KENING SOSOK SEORANG AYAH YANG SUDAH DISELIMUTI KAIN PUTIH DAN KAPAS-KAPAS JUGA WEWANGIAN YANG ASING DI HIDUNGKU. Hanya itulah sepenggal kisah kehidupanku saat kehilangan sosok Ayah.
Komentar
Posting Komentar